× Humaniora Kesehatan Lingkungan Gaya Hidup Perempuan Agama Seni Budaya Sastra Sosok Wisata Resensi Nawala Intermeso Esai Media
#OLAHRAGA

Ketika Kesempurnaan Hanya Milik Italia dan Belgia

Dari sisi produktivitas, ketajaman Belgia ...

Freelancer
Ketika Kesempurnaan Hanya Milik Italia dan Belgia
Freedigitalphotos

20/11/2019 · 1 Menit Baca

Sempurna, kata itu hanya menjadi milik Timnas Italia dan Belgia di Kualifikasi Piala Eropa 2020. Kedua tim sama-sama lolos ke putaran final turnamen Benua Biru dengan nilai sempurna 30 poin dari 10 pertandingan.

Torehan 30 poin itu tak sekadar angka maksimal tetapi juga menjadi sebuah pembuktian konsistensi selama kualifikasi. Konsistensi penampilan di laga kandang maupun tandang menjadi kunci sukses Italia dan Belgia menuju kesempurnaan.

Superioritas Italia di Grup J tak terbendung tim lainnya, Selain Italia, grup ini dihuni Finlandia, Yunani, Bosnia Herzegovina, Armenia dan Leichtebstein.

Gli Azzurri menutup laga kualifikasi dengan pesta gol ke gawang Armenia. Mereka mengakhiri laga di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Selasa (19/11/2019) dinihari WIB dengan skor akhir 9-1. 

Ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Italia menyapu bersih 10 pertandingan kualifikasi Piala Eropa dengan kemenangan. Pencapaian ini dilengkapi dengan ketajaman Italia yang melesakkan 37 gol dengan hanya kebobolan 4 kali. 

Setali tiga uang, Belgia tak kalah beringas dengan merajai Grup I. Performa gemilang Eden Hazard dkk tak mampu dibendung Rusia, Skotlandia, Siprus, Kazakhstan dan San Marino yang berada satu grup dengan mereka.   

Pada laga pamungkas Grup I Kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stade Roi Baudouin, Rabu (20/11/2019) dinihari WIB, Belgia tanpa ampun menghajar Siprus dengan skor akhir 6-1. 

Ini menjadi kemenangan ke-10 Belgia dari 10 pertandingan. Dari sisi produktivitas, ketajaman Belgia juga tak perlu diragukan. Tim arahan Roberto Martinez 40 kali membobol gawang lawan dengan hanya kebobolan 3 gol. 

Mungkin banyak yang sudah memprediksi sebelum babak kualifikasi dimulai, Belgia tidak akan kesulitan mendapatkan satu tiket ke Piala Eropa 2020. Prediksi ini tak lepas dari pencapaian mereka sebagai semifinalis Piala Dunia 2018. 

Berbeda dengan Italia, yang mengawali kualifikasi dengan dibayangi 'trauma' kegagalan melaju ke Piala Dunia 2018. Tapi Roberto Mancini yang ditunjuk sebagai suksesor Gian Piero Ventura sejak 14 Mei 2018 mampu mengembalikan Italia ke tempat yang seharusnya dimana mereka berada. 

Namun tentu saja Italia dan Belgia tidak bisa berpuas diri hanya dengan hasil positif di kualifikasi. Persaingan sesungguhnya baru akan dimulai di putaran final Piala Eropa tahun depan dimana mereka akan bersaing dengan tim-tim kuat lainnya. 

Mancini menyadari sepenuhnya itu sehingga tidak terlalu berpuas diri, apalagi larut dalam eforia berlebihan. Eks manajer Inter Milan dan Manchester City itu mengatakan pencapaian di kualifikasi akan menjadi lebih bernilai jika akhirnya Italia bisa menjadi juara Piala Eropa 2020.

"Mari kita lihat apa yang akan terjadi di Piala Eropa 2020. Sebelumnya kami tak pernah memenangkan 10 laga kualifikasi, kami punya waktu enam bulan untuk mempersiapkan diri, dan sayangnya saya hanya bisa membawa 23 pemain. Jika kami bisa terus bermain seperti ini, tentu luar biasa," ujarnya kepada Rai Sport.

Menarik untuk ditunggu, apakah Italia dan Belgia bisa melanjutkan kesempurnaan mereka dengan memenangi trofi Piala Eropa 2020. 


Share Tulisan Arif SP


Tulisan Lainnya

Benny

#ESAI - 10/08/2021 · 15 Menit Baca

Delusi

#ESAI - 03/08/2021 · 15 Menit Baca

Saturasi

#ESAI - 26/07/2021 · 15 Menit Baca